RELEVANSI ANTARRA LIBERALISME DENGAN
BUDAYA DEMOKRASI (KTSP SMA KELAS X1 SEMESTER 1)
Ilmu hubungan
internasional merupakan subjek akademis dalam memperhatikan hubungan politik
antar negara, dimana selain negara ada juga pelaku internasional, transnasional
atau supranasional lainnya seperti organisasi nasional. Ada empat tradisi
teoritis penting dalam HI yaitu realisme, liberalisme, masyarakat
internasional, dan EPI. Hubungan Internasional yang muncul
sebagai salah satu subyek akademik yang relatif masih muda, lahir dengan adanya
perdebatan-perdebatan antar teoritisi-teoritisi HI yang ada. Pemikiran HI dipengaruhi oleh subjek-subjek akademik
lainya, seperti filsafat, sejarah hukum, sosiologi, atau ekonomi.
Munculnya keinginan memasukkan studi Hubungan
Internasional dalam kurikulum yang berdiri sendiri karena ingin memahami
sebab-sebab terjadinya konflik, akibat yang ditimbulkan dan untuk membentuk
keadaan dunia yang lebih aman dan damai. Banyak terjadi perdebatan sejak
hubungan internasional menjadi subjek akademik pada Perang Dunia I antara
Liberalisme Utopia dan Realisme. Perdebatan yang kedua terjadi antara
pendekatan Tradisional dan Behaviouralisme. Setelah itu, Neorealisme / Neoliberalisme dan Neomarxisme. Disusul
dengan Perdebatan antara tradisi yang telah mapan dan alternatif-alternatif
kaum pasca positivisme ( perdebatan sekarang ini ).
Liberalisme Utopian : Studi Awal HI
Muncul disiplin baru HI sangat dipengaruhi oleh pemikiran
– pemikiran liberal. HI akademik berkembang
pertama kali dan sangat kuat di dua negara demokratis liberal terkemuka,
AS dan Inggris. Para pemikir liberal memiliki gagasan dan keyakinan tentang
bagaimana menghindari bencana besar di masa depan yaitu dengan mereformasi
sistem internasional, dan juga mereformasi struktur – struktur domestik negara
– negara otokratis.
Realisme dan Krisis 20 tahun
realisme
menekankan pada perjuangan politik yang dipengaruhi oleh human selfishness (‘egoism’)
dan tidak adanya pemerintahan internasional (‘anarchy’) sehingga
dibutuhkan kekuatan dalam kehidupan politik yang berupa power dan security. Bagi kaum realis klasik, negara-negara merdeka dalam
sistem internasional yang anarki adalah bentuk permanen hubungan internasional.
Banyak kaum liberal mengakui bahwa realisme adalah petunjuk yang lebih baik
bagi HI di tahun 1930an dan 1940an. Kaum liberal menolak pemikiran kaum realis
yang sangat pesimis bahwa manusia “benar-benar buruk”(Wright 1991:25)
Aliran Behavioralisme dalam HI
Behavioralisme lebih tertarik terhadap fakta yang dapat diamati
dan data yang dapat diukur agar mendapatkan pola perilaku yang berulang, ‘hukum-hukum’
hubungan internasional. Yang membedakan behavioralisme dengan pendekatan
tradisional adalah pendekatan tradisional lebih kepada pendekatan yang
menyeluruh yang menerima kompleksitas dunia manusia, melihat hubungan
internasional sebagai bagian dari dunia manusia, dan berupaya memahaminya dalam
cara kemanusiaan dengan mendapatkan dari dalamnya. Dibandingkan dengan
pendekatan tradisional, behavioralisme melakukan sesuatu yang lebih abadi
dampaknya hal dalam HI.
Neoliberalisme: Institusi-Institusi Dan Interdependensi
Kaum neoliberal menerima dan menggunakan ide-ide kaum
liberal lama tentang kemungkinan kemajuan dan perubahan, tetapi kaum
neoliberalisme menolak idealisme. Teori kaum neoliberal lainnya mempelajari
bagaimana integrasi menghidupi dirinya sendiri (kerjasama disuatu wilayah
transaksi membuka jalan bagi kerjasama di wilayah lainnya). Hal tersebut
memberikan dasar bagi liberalisme sosiologis, yang merupakan aliran neoliberal
yang menekankan dampak dari perluasan aktifitas lintas batas. Di tahun 1970-an
Robert Keohane dan Joseph Nye mengembangkan pemikiran lebih jauh. Mereka
berpendapat bahwa hubungan negara barat dicorakkan interdependensi kompeks
(Complex interdependence).
Neoliberalisme : Bopolaritas dan Konfrontasi
Sistem internasional yang muncul setelah Perang Dunia
Kedua di dominasi oleh dua superpower Amerika Serikat dan Uni Soviet yaitu
sistem bopolar. Kehancuran Uni Soviet mengakibatkan suatu sistem yang berbeda
dengan beberapa negara berkekuatan besar tetapi dengan Amerika serikat sebagai
kekuatan yang paling dominan dalam sistem tersebut: yaitu bergerak menuju
sistem multi polar, pada tahun 1993 Waltz pernah mengemukakan “teori
perimbangan kekuatan menyababkan seseorang memprediksi bahwa negara lain akan
mencoba menggiring kekuatan Amerika menjadi seimbang”.
Masyarakat
Internasional: aliran inggris
Teoritisi masyarakat internasional menegaskan kaum realis
benar dalam menilai pentingnya kekuatan dan kepentingan nasional, tetapi jika
di tarik kesimpulan logisnya,
negara-negara akan selalu di penuhi dengan permainan keras dari power pilitics. Masyarakat internasional
merupakan suatu pendekatan yang menceritakan kita sesuatu mengenai dunia
negara-negara berdaulat dimana baik kekuatan maupun hukum keduanya hadir.
Sistem PBB menunjukan bagaimana kekuatan dan hukum terus menerus hadir dalam
masyarakat internasional. Dalam perkembanganya saat ini, PBB belum dapat menyelesaikan konflik antara
negara Israel dengan Palestina. PBB cenderung lebih memihak israel yang
nyata-nyata didukung oleh AS. Hal ini merupakan fenomena yang memperlihatkan
kinerja PBB yang belum berdiri sendiri dalam mengakomodir kepentingan nasional.
Seharusnya PBB memperbaiki kinerjanya jika tidak ingin dibubarkan seperti
halnya Liga Bangsa-Bangsa.
Ekonomi Politik Internasional
(EPI)
EPI pada dasarnya membahas tentang siapa mendapatkan apa
dalam sistem ekonomi dan politik internasional. Ada tiga isu EPI yang penting dan berkaitan dalam beberapa tahun
belakangan ini yaitu globalisasi ekonomi, siapa yang menang dan siapa
yang kalah dalam proses globalisasi ekonomi, bagimana
kita seharusnya memandang relatif pentingnya politik dan ekonomi. Tetapi baik tradisi
kaum realis maupun kaum liberalis memiliki pandangan spesifik pada EPI, dan
pandangan tersebut diserang oleh neo-Marxisme. Dan tiga perspektif tersebut
semuanya berada dalam ketidaksepakatan yang agak tajam satu sama lain: mereka
secara mendasar mengambil pandangan ekonomi politik internasional yang berbeda
baik dalam hal konsep - konsep maupun nilai- nilai.
Aliran penentang : pendekatan alternatif pada HI
Semakin meningkat jumlah penstudi HI yang menunjukkan
ketidakpuasan dengan pendekatan perang dingin yang dominan dalam HI: neoralisme
Kenneth Waltz. Banyak penstudi HI sekarang mengambil isu yang dinyatakan waltz
bahwa dunia hubungan internasional yang kompleks dapat ditekan ke dalam
sejumlah pernyataan serupa hukum (law-like). Dengan demikian, mereka memperkuat
kritik kaum anti behavioralis yang pertama kali ditempatkan teoritis masyarakat
internasional seperti Hadley Bull (1969). Singkatnya banyak penstudi
berpandapat bahwa perdebatan HI keempat telah terbuka lebar di tahun 1990-an
diantara tradisi-tradisi yang telah mapan disatu sisi dengan aliran-aliran baru
ini di sisi lain.
Kesimpulan
Saat ini, tak ada satupun pendekatan teoritis yang benar-benar
mencakup keseluruhan HI. Tradisi teoritis utama dan pendekatan-pendekatan
alternatif yang telah diuraikan, semuanya dijalankan secara aktif dalam
disiplin ilmu sekarang. Situasi itu mencerminkan perlunya pendekatan-pendekatan
yang berbeda untuk menangkap aspek-aspek yang berbeda dari kenyataan
kontemporer dan sejarah yang sangat rumit. Politik dunia tidak didominasi oleh
satu isu atau konflik tunggal. Sebaliknya, ia dibentuk dan dipengaruhi oleh
banyak isu dan konflik yang berbeda. Situasi kaum pluralis dalam keilmuan HI
juga mencerminkan pilihan-pilihan pribadi dari para penstudi yang berbeda.